Manokwari – Saat memberikan pengarahan di Apel Kesiapsiagaan 2024 dalam rangka mengantisipasi perkembangan situasi, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ilyas Alamsyah, S.E., M.Tr.(Han)., CGCAE kembali menekankan beberapa instruksi kepada para Prajurit TNI di wilayahnya.
Kegiatan apel berlangsung di lapangan Makodam, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, pada Selasa (09/01/2024)
Pertama, Pangdam menekankan para prajurit untuk tidak ikut berpolitik praktis, baik dalam Pemilu maupun Pilkada dan jangan sampai para prajurit dipermainkan oleh siapapun.
“Saya ingin para prajurit sesuai dengan sesanti kita sebagai Patriot Pembela Rakyat, lalu sadari dirimu dan ini adalah konsekuensi menjadi Tentara Nasional Indonesia khususnya Angkatan Darat,” tegasnya.
Tak lupa, Pangdam juga menyampaikan selamat tahun baru 2024 dan ucapan terima kasih, lantaran tidak mendapat laporan permasalahan saat perayaan malam pergantian tahun.
Ia menambahkan, di tahun baru ini, prajurit TNI harus bisa menjadi pribadi lebih baik lagi dan mengintrospeksi diri dengan merenungkan capaian di tahun 2023 dan rencana 2024.
Apalagi tahun ini adalah tahunnya pesta demokrasi, meskipun TNI tidak ikut memilih dan tidak ikut menentukan, namun TNI harus menjaga pelaksanaan Pemilu tersebut agar berjalan lancar dan aman.
Lanjutnya, terdapat 5 poin penting dalam netralitas TNI dan jangan sampai dilanggar, karena ada konsekuensinya.
Menurut Pangdam, situasi jelang Pemilu saat ini mulai hangat dan pasti akan meningkat, untuk itu diharapkan prajurit tidak boleh terpancing, tidak terprovokasi, harus bisa menahan diri.
Ia berpesan, kemampuan yang dimiliki prajurit bukan untuk menjatuhkan orang, tetapi untuk menghadapi situasi saat ini dan apabila ada yang mengajak atau memancing dan lain sebagainya, sampaikan itu bukan urusannya.
Karena rakyat bukanlah tandingan, tetapi siapapun yang ingin merusak atau mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maka Ia adalah musuh bersama.
Kepada para prajurit Iapun meminta untuk tidak apatis dengan situasi saat ini, karena sebagai prajurit juga harus paham akan situasi dan kondisi apapun di Indonesia, khususnya di wilayah tugas.
“Buatlah inovasi yang memang untuk kepentingan kebaikan dan keunggulan kita semua. Saya ingatkan kepada kita semua jangan sampai masuk kepada jaringan yang menjual barang-barang ilegal. Apalagi, menghadapi situasi saat ini kita tidak boleh meninggalkan masyarakat namun tetap membantu masyarakat, tentu juga kegiatan teritorial tetap dilaksanakan dalam rangka mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat,” ajak Pangdam.
Jendral bintang dua ini juga mengingatkan para prajurit harus loyal dan kompak, apalagi Panglima TNI dan Kasad sudah menekankan bahwa TNI itu Prima (Profesional, Responsif, Integratif, Modern dan Adaptif).
Intinya, para prajurit harus jago di bidang dan tugas masing-masing. Jadi jangan sampai dipecah belah atau diadu domba. Ia yakin prajurit memiliki militansi yang tinggi, meskipun bertugas dengan berbagai macam perbedaan, apalagi tugas TNI itu mulia.
Sekedar informasi, gelar pasukan yang dilaksanakan ini merupakan bentuk pengecekan kesiapan personel maupun materil satuan jajaran Kodam XVIII/Kasuari sebagai upaya yang harus dilaksanakan sedini mungkin dalam mengantisipasi adanya perkembangan situasi yang kemungkinan bisa terjadi.
Ikut dalam kegiatan ini, Kasdam XVIII/Kasuari, Brigjen TNI Yusuf Ragainaga, Kapoksahli Pangdam, Irdam, para pejabat Kodam, Dandim dan personel Kodim 1801/Manokwari, para personel Kodam dan Yonif 761/KA. (Rilis Pendam XVIII/Kasuari)