Rejangnews.com || Rejang Lebong – Berdasarkan keterangan tertulis Kepala Dinas Kesehatan, kabupaten Rejang Lebong (RL), merangkap sebagai Juru Bicara Gugus Tugas percepatan penanganan Covid 19 RL, Syamsir SKM, MKM, hingga Senin (28/09/2020), pasien terkonfirmasi positif virus Corona Covid-19 di kabupaten Rejang Lebong mencapai 74 orang dan sebanyak 30 pasien dinyatakan sudah sembuh, dengan demikian tersisa 44 pasien positif masih melakukan proses perawatan dan isolasi penyembuhan.
Dari 44 pasien tersebut, terdapat salah satu pasien yang berani mengungkap jika dirinya terkonfirmasi positif Covid-19. Ia tidak segan bercerita dan tidak menganggap Covid-19 sebagai aib, demikian tampak dari uraian kisahnya yang ia tuangkan di status Facebook (Fb) miliknya dengan nama akun “Novrita Iskandar”, bahkan hingga berita ini ditulis sudah di like sebanyak 1.019, komentar 545 dan dibagikan 489 kali. Berikut kisahnya;
AKU, PASIEN COVID_19 KAB. REJANG LEBONG.
Assalamu’alaykum sahabat semua…
Apa kabar??
Lama skali rsnya kita tak jumpa di FB ya… Smg kalian semuanya dlm keadaan sehat wal afiat… 😊👍
Hari ini aku akan berbagi cerita kepada sahabat semuanya, tentang aku, ttg kisahku yg pada hr ini, Minggu 27 September 2020 dinyatakan sebagai salah satu orang yang terkonfirmasi POSITIF COVID_19 di Kabupaten Rejang Lebong.. 😁😁😁😅😅😅
Lama tak berkabar, sekalinya berkabar, kabarnya buruk begini ya teman-teman..? Heheheee.😅😅
Tp tak apa, aku sengaja ingin membagi kisahku, dg harapan agar kita semua dapat mengambil pelajaran dan hikmah dr apa yg aku hadapi saat ini bhw virus Covid ini mmg ada, dapat menyerang siapa saja, dimana saja, kapan saja, tak perduli jenis kelamin, tak peduli umur, tak peduli status sosial dan tak peduli status ekonomi.. sekalian menjawab pertanyaan dan rasa penasaran sanak keluarga, sahabat2 dan jiran tetangga, yg melelahkan jg kalo di jwb satu2 lwt WA.. 😁😁😁
Sebagian besar org mngkn malu, takut atau justru tak ingin org lain tau kalau dirinya terkonfirmasi COVID-19, tp tdk denganku, aku dengan senang hati akan membagikannya kepada kwn2 semua. Aku tak peduli, mngkn kemudian org akan mengejekku, memandang sebelah mata padaku atau bahkan akan mengucilkanku dan keluargaku.. Tak mengapa, demi sebuah edukasi kepada masyarakat umum bhw bagi penderita covid_19 bukanlah penyakitnya yang menakutkan tp yg paling menakutkan adalah stigma negatif masyarakat umum kepada penderita covid_19 itu sendiri. Aku yakin sekali, mereka bisa melawan dan menghadapi virus ini dg baik hanya dg dukungan moril dan semangat dr org2 disekitarnya, tp akan sulit bg mereka utk cpt sembuh apabila ketika menghadapi sikap dan pandangan negatif masyarakat terhadap penderita bahkan bagi mereka yg tak kuat mental covid ini benar-benar dapat membunuhnya terutama kepada mereka yg memiliki riwayat penyakit penyerta.
Oke baiklah, aku akan memulai ceritaku ketika pertama kali merasakan bahwa tubuhku tidak sehat dan tidak dlm keadaan baik2 saja.
Oh ya, hr ini sbnrnya kondisiku sdh sangat jauh lbh baik dan blh dikatakan hanya tinggal pemulihan saja.. mknya aku bs menulis ini dg santai dan dengan sedikit candaan dan sesekali ketawa sendiri.. 😁😁😅
Aku mulai ceritanya ya…. 😀
Aku mulai merasakan ada keluhan itu kira2 tgl 13 September 2020, diare selama 1 hari, badan terasa lemas sekali, kepala terasa sakit terutama di sekitar mata dan pelipis, lambung terasa perih, selalu ngantuk dan kehilangan nafsu makan, dada terasa ngilu ketika bernafas, kuatasi sendiri dg minum Paracetamol dan pereda nyeri lambung ditambah dg vitamin B kompleks, dan ckp membantu, sakit kepalaku hilang.
Tgl 14 September, masih ke kantor spt biasanya walaupun badan krg sehat.
Di kantor aku lbh banyak menyendiri di meja kerjaku, sesekali tertidur di meja dan pas sholat zuhur, aku tidur di atas sejadahku (ini sblmnya tak pernah kulakukan), seharian tak ada yg bs kukerjakan kecuali sebatas menandatangani legalisir berkas, paraf surat2 atau bbrp dokumen dr Puskesmas, tp utk tugas2 yg mengharuskan aku berfikir, aku tinggalkan.. kepalaku sakit dan tubuhku terasa tak nyaman.. tetap minum obat utk mengurangi keluhan.
Tgl 15 September, aku putuskan utk tidak msk kantor krn kondisi badan memang makin tak bersahabat.. terutama pada lambung, perih dan mual tp tak sampai muntah, nafaskupun mulai terasa sesak dan pendek, tp aku tetap mengisi perutku dengan bubur walau dg terpaksa krn mulutku sbnrnya menolak utk diisi makanan.
Mengapa tak ke dokter? Aku takut ke dokter dg situasi skrg (takut disuruh rapidtest atau swab). 😅😅😅.
Tp krn kondisi badan tak jg membaik, nafas agak sesak, ibuku marah, dan memaksaku agar berobat ke dokter, maka pd tgl 16 berangkat jg aku berobat ke salah satu klinik.
Berdasarkan pemeriksaan, menurut dokter semua keluhanku berawal dari mslh di lambung..
Tgl 17 September, karena merasa blm sanggup bekerja, aku mengirimkan pesan WA kepada Bapak Kepala Dinas bhw aku blm bs masuk kerja seperti biasanya dan tak lama berselang, pak Kadis membalas WAku : “Iyo Ta, tapi saran aku kau di swab ajo krn pak Y*** (nama atasanku) positif covid”. Tentu saja balasan beliau ini membuat jantungku serasa berhenti berdetak, kepala tiba2 terasa panas dan tanganku gemetar..
Ya Allaah bagaimana ini?
Kemudian bbrp kawan kantor menelponku, menyampaikan berita yg mengejutkan ini, mrk bertangisan, panik dan kebingungan, kemudian mrk jg melaporkan “ayuk, anak buah ayuk yg di umum tu demam galo”, aku betul2 panik tapi tak bisa berbuat apa-apa, sementara aku sendiri dalam kecemasan..
Hr itu jg teman2 di kantor melakukan pemeriksaan rapid test dan sebagian lg lngsng di swab..
Bagaimana dg aku? Karena sdg tdk ngantor dan tinggal di Curup, maka pihak Dinkes Kepahiang berkoordinasi dg Dinkes Rejang Lebong untuk swabku.
Benar saja, menjelang sore, petugas kesehatan dr Puskesmas Curup Timur menghubungiku, stlh melalui wawancara melalui sambungan telpon dan menyampaikan data2 yg diminta oleh pihak Puskesmas / Dinas Kesehatan sbg kelengkapan administrasi, maka diputuskan bhw aku akan melakukan swab pada tgl 19 September, beserta seluruh anggota keluargaku.
Dengan kesadaran sendiri aku mulai melakukan isolasi mandiri secara ketat di rumah, aku anggap kalo aku sudah positif terkonfirmasi covid demi keluargaku terutama org tuaku.
Aku tak lg mengikuti kebiasaan keluargaku utk sholat berjamaah dan makan bersama.. aku tak lg msk dapur dan ruangan2 lain, selain kamarku, aku hanya keluar utk berjemur.
Tgl 18 September,
Aku merasa nafasku makin sesak, badanku lemas sekali, mual dan perih sangat membuatku tak nyaman, kondisiku makin buruk.. 🤦♀️🤦♀️
Namun ttp berusaha tenang dan ingat pesan para tenaga kesehatan bhw aku harus menjaga imun tubuhku.
Tgl 19 September.
Keluhanku tak sedikitpun berkurang,
Ya Allah…
Makin curiga, jgn2….
Ah sdhlah…
Aku tak boleh terlalu jauh berfikir yg tidak2..
Tp tetap saja kepikiran, dan yg paling berat adalah memikirkan kedua orang tuaku yg sdh diatas 70 tahun…
Allahku… Lindungi mereka.. 🤲🤲🤲😭😭😭😭, begitu selalu doaku..
Tak sanggup membayangkannya… 😭😭😭😭😭😭
Ya Allah…. Jauhkan mrk dr wabah ini… 🤲🤲🤲🤲😭😭😭, Tak hentinya aku berdoa dan meminta kepada Allah…
Tgl 19 September 2020,
Kami menjalani test swab sekeluarga di Laboratorium Kesehatan Daerah Rejang Lebong, apa yg selama ini aku takutkan, hrs aku hadapi jg ahirnya..😁😁😁 Tp ternyata Alhamdulillah tak semengerikan yg aku bayangkan…😁😅
Kondisi fisik blm ada perubahan, msh lemas, perut mual, sesekali nyeri di lambung dan nafas agak sesak dan pendek.
Nafsu makanpun blm ada sama sekali.
20 September .
Pagi ini terjaga pukul 03.44 WIB, diawali dg perut mual dan sedikit nyeri, nafas agak sesak dan lemas sekali… Tetap diam di tempat tidur, mengumpulkan kekuatan dan tenaga.
Minum air hangat, dan trs berzikir mhn kekuatan dari Allah…
Dengan kondisi lemas, tetap berdiri, berwuduk dan menunaikan shalat subuh…
Ya Allah lemas sekali..😭
Sholat subuh 2 rokaat, tp capeknya kayak habis lari 100 meter, nafas tersengal… Ya Allaah… tersiksa sekali, Smg Allah ampuni semua salah dan dosa2ku… 🤲🤲🤲
Kira2 pukul 8.00 pg, Anak gadisku menyiapkan sarapan buatku, tp kubilang kalo aku blm mau makan…
Stlh bbrp saat, selesai mandi, badanku agak terasa enakan, lalu aku kasihan melihat makanan itu, lalu kucoba utk mulai menyuapkannya ke mulutku.. dan diluar dugaan, mulutku merasakan bahwa nasi ini enak, tdk spt biasanya lngsng pengen muntah kalo ngeliat atau makan nasi.
Luar biasa, aku terkejut… 😅
Suap demi suap msk ke mulutku, dan sampailah disuapan terakhir… Yeeee… Nasi sarapanku habis… 👏👏👏😅
Senang sekali rasanya.. 😍😍
Lalu kuteruskan dg minum obat dan vitamin.
Tp ketika siang menjelang, semua keluhanku muncul lg dan hrs kunikmati lg… nafasku makin terasa sesak.. bergerak sedikit saja, aku sdh merasa sangat lelah, padahal cm melakukan gerakan sholat saja..
Ya Allaah… 😭😭
Tapi aku hrs kuat💪💪
Tidak blh menangis..
Tidak blh kalah…
Tidak blh menyerah…
Ya… Aku hrs bs melewati semua ini… 💪💪💪
21September
Alhamdulillah, tidurku td malam nyenyak sekali, tidak terjaga di tengah mlm spt malam2 sebelumnya,
Aku terjaga kira2 pukul 4.45.
Ketika br bangun, aku diam sambil merasakan apa yg tubuhku rasa pg ini..
Perut lngsng terasa mualnya, lemas sekali.. Tp kupaksa utk bangun dan k kmr mandi untuk siap2 sholat subuh..
Dg keadaan lemas dan dada ngilu, aku laksanakan sholat subuhku… Walaupun stlh sholat aku seakan tak kuat menyangga tubuhku sndr.. lelah sekali rsnya
Utk sholat wajibku sedapat mungkin kulakukan dengan berdiri, dan utk sholat sunat rawatib dan duha kulakukan dg duduk..
Utk membaca Alquran, biasanya sekurang-kurangnya 1/2 juz setelah Isya, tp skrg, jgnkan 1/2 juz, 1/2 halaman saja aku tak kuat..
Akhirnya kuganti dengan mendengarkan murotal sebagai pengantar tidurku..
Hari ini aku Cb minum 1 kapsul stimuno, kupikir utk tambahan vitamin tubuhku.. Walhasil… 🤦♀️🤦♀️
Lambungku makin periiiihh… 😭
Air liur terasa pahit..
Aku konsultasi kan ke petugas kesehatan dan beliau bilang agar tak lg diminum.. 🤲🤲🤲
22 September.
Bangun pagi hari ini terasa agak segar dan tidak terlalu lemas spt hari2 kmrn.. Alhamdulillah..
Sholat subuh pun kulaksanakan dg biasa, tanpa rs lemas spt kmrn2..
Merasa agak baikan, aku keramas krn udah bbrp hr ga cuci rambut krn udah lepek dan berminyak.
Merasa agak enakan, trs nyoba ganti seprei dan lngsng mencucinya,
Tp blm selesai nyuci, tiba2 badanku lemas sekali. Ga kuat, aku spt kehabisan tenaga, pdhl nyucinya pake mesin cuci……
tiba2 kepalaku terasa sakit sekali dan timbul lg mualnya, tubuhku sempoyongan, badanku lemas sekali.
Blm selesai keluhan yg td, kok siang ini kyk pengen bersin trs ya…? Trs kepala jg makin sakit?
Mual lg…. Ya Allah… 😢😭
Sore ini aku benar2 merasa keadaanku kembali memburuk..
Tp tak bs berbuat apa-apa, krn kalau aku mengeluhkan sakitku, pasti keluargaku akan panik…
Trs seperti mau kena flu pula… Ya Allah.. 😭
aku knp?
Ada apa dg hidung dan kepalaku ini? 😭😭
Allaah…. 😭😭😭😭
Kuminum saja Paracetamol dan obat magku dan vitamin.. dan berdoa smg besok keadaan akan membaik.
23 September
Keluhan baru hari ini, Pilek, hidung mampet dan sedikit batuk…
Kepala agak pusing, otot sekitar mata agak sakit..
Ketika sdg menikmati “rasaku”, kira2 Jam 9.30, salah seorang teman kantor nelpon ngasih tau bhw 10 org diantara kami terkonfirmasi positif covid. Bagai petir di siang bolong dpt kabar ini.. semua panik dan galau apalg yg tengah hamil dan sebagian lg memiliki anak yg msh kecil2… Sungguh situasi yg sangat menakutkan..
WA grup seketika menjadi heboh, semua bertangisan, baik yg terkonfirmasi positif maupun teman2 yg msh aktif bekerja.. Takut, panik dan galau. Akupun demikian akhirnya meyakini bhw hasil swabkupun akan positif krn dr sekian bnyk kwn2 yg dinyatakan positif, keadaankulah yg paling menghawatirkan..
Meskipun yg lain menguatkanku, mendoakanku smg hasilnya negatif, tp hati kecilku ttp mengatakan bhw swabkupun akan positif.
Kusampaikan berita ini ke petugas kesehatan yg mengawasiku, mrk semuanya terkejut dan meminta aku utk ttp berfikir positif dan tidak terpengaruh dg situasi ini..
Lalu kukatakan “aku tak berharap hasil swabku negatif, aku lbh memilih utk menyiapkan mentalku menerima kenyataan nanti ketika hasil swabku ternyata positif..”
Sore harinya, suasana pembicaraan di grup sdh berubah, tak ada lg yg menangis, tak ada lg yg galau dan tak ada lg yg takut, mrk semua org2 kuat dan hebat, seketika grup menjadi tempat bercanda, ketawa2, saling menguatkan dan saling menyemangati.. sampai2 yg baca ngakak sendiri dan sakit perut krn tertawa.. 😂😂😂
24 September.
Kondisi fisik lumayan membaik, idung mampet mulai berkurang, dada tidak lg terasa ngilu, tp nafas msh ttp terasa agak pendek..
Tp secara umum sdh membaik
Pg ini cerah sekali… Aku keluar kamar utk berjemur.. sekalian jemur bantal dan selimutku stlh bbrp hr cuaca mendung dan hujan.. hr ini puas berjemur nya…
Obrolan di grup kantor bikin happy, ketawa ngakak sendiri… 😅😅
Alhamdulillah, bnyk yg mensupport..
Abis berjemur malah sakit kepala…
Blm selesai ternyata keluhanku… 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
Pdhl wkt berjemur, enak banget ni badan rsnya..
Mualnya jg balik lg… 😢😢😢😭
Sorenya… Mual lg, sakit kepala lg.
Minum obat lagiii…..
25 September.
Spt biasa, setiap bangun pagi, aku diam dl ditempat tidur sambil merasakan, bgmn tubuhku pg ini.. Alhamdulillah, pg ini cm rasa mual yg paling menonjol, tp bersyukur ga pake perih berlebihan…
Entah apa sbnrnya yg terjadi dg lambungku.. aku tak makan pedas, tak makan yg asam2..
Tp sudahlah, tak apa, kunikmati saja.. sambil trs berdoa smg kondisiku terus membaik… #senyum…
Sampai sore ini, mualku msh ttp ada, sesekali terasa perih, nafsu makan blm sepenuhnya pulih.. kalo bangun msh agak sempoyongan…
Tp dibanding hari2 kmrn, hari sudah jauh lbh baik..
26 September 2020.
Tetep mualnya yg dominan yah, hidung mampet lg, kepala jd agak pusing…
Ada berita duka di grup pg ini, awalnya biasa saja. Kemudian agak siang dpt kabar bhw yg meninggal td krn covid, lngsng down, Lngsng sakit kepala lg .. 😔😔🤔🤔
Ayo semangat lagiii……
Sarapan pg ini pake pepes pedo asin.. pengen banget dr kmrn, dan Alhamdulillah hr ini dibuatin sm adek ipar.
Dan ga sia2, utk pertamakalinya selama isolasi, makannya pake nambah… 😅😅😅
Tp karena ada pedasnya walaupun sedikit, lambungku pedih lagi…. 😭😭😭
Dan selalu sj di jam siang sampai sore, badan terasa lemas, badan sempoyongan dan perut perih… 😭😭😭
Ya Allah… kenapa ini? 😢😢😢
Obat lagi, obat lagi….
27 September 2020
Hari ini menjadi salah satu hari yg paling bersejarah dalam hidupku..
Kira2 jam 9 pg dapat kabar dr bides bhw hasil lab 4 org anggota keluargaku udah keluar dan negatif, tp aku dan ayahku malah belum..
Ya sdhlah,kupikir mungkin besok..
Tp sesaat setelah sholat zuhur, HPku berdering, ternyata dr petugas kesehatan Puskesmas Curup Timur yang selalu mengawasi kesehatanku selama isolasi, aku lngsng berdebar, lngsng kuangkat, dan ternyata dia memberitahu aku bhw hasil swabku jg sdh keluar dan aku dinyatakan positif terinfeksi COVID_19.
Kaget?
Nggak sama sekali..
Kuberitahu anak2ku..
Merekapun sdh siap..
Lalu kuberitahu jg atasanku, rekan2ku dan jg sebagian saudaraku..
Alhamdulillah mrk semua menguatkanku, menyemangatiku, mendoakanku dan ttp mensupport aku, semoga aku segera pulih kembali… Aamiin.. 🤲🤲🤲
Nah, beginilah ceritanya, smg bermanfaat dan mari jaga kesehatan kita masing-masing..
Covid bkn utk ditakuti, tp diwaspadai..
🙏🙏🙏🙏
Tanaman perdu di dalam kaca
Salam rindu buat yang baca.
Wassalamu’alaykum wr. wb….
Dikonfirmasi, melalui messenger facebook pribadinya, kisah ini telah mendapat persetujuan dari yang bersangkutan untuk dipublish, di situs rejangnews.com, Ia berharap kisahnya ini dapat bermanfaat dan menginspirasi masyarakat untuk senantiasa menjalani pola hidup sehat dan tetap berdoa yang terbaik kepada yang Maha Kuasa. (Ade)