Rejangnews.com || Rejang Lebong – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Rejang Lebong (RL) Daerah Pemilihan (Dapil) II, yakni Ketua DPRD Mahdi Husen dari partai Golkar, Zane Ari Bakti dari partai PDIP, Nurul Khairiah dari partai Demokrat, Panca Kurniawan dari partai Perindo, Beni Heryanto dari partai Nasdem dan Fetty Monica dari partai PKS melaksanakan reses di Balai Desa Suban Ayam kecamatan Selupu Rejang, pada Rabu (03/07/2022) siang.
Pantauan dalam reses tersebut, mayoritas warga banyak mengeluhkan persoalan di bidang pertanian, baik soal infrastruktur fisik, seperti irigasi dan Jalan Usaha Tani (JUT), maupun persoalan tidak stabilnya harga sayuran, bahkan soal kelangkaan pupuk menjadi permasalahan utama yang sedang dialami para petani saat ini.
Seperti diungkapkan, mantan kepala desa Suban Ayam Ibnu Hajar, kendala yang dihadapi petani saat ini adalah terkait produksi hasil pertanian yang mengecewakan, seperti kelangkaan pupuk bersubsidi dan tidak stabilnya harga sayuran.
Dijelaskannya, selama ini usulan pupuk bersubsidi yang disampaikan oleh kelompok tani, pertahunnya hanya terealisasi 50 persen, apalagi dalam setiap tahun, para petani menaman sayuran palawija mencapai tiga kali dalam setahun. Sehingga kebutuhan pupuk bersubsidi tersebut tidak sepenuhnya terpenuhi. “Inilah yang kami rasakan sebagai petani saat ini, pupuk langka ditambah dengan harga sayur yang tidak stabil, jadi kami harap pihak terkait dan anggota DPRD RL dapat menyerap aspirasi ini dan tolong benar-benar diperjuangkan, sehingga para petani di kabupaten Rejang Lebong dapat sejahtera,” ujar Ibnu.
Hal senada disampaikan warga lainnya, Zainal Abidin juga mengeluhkan terkait harga racun yang terus naik, menjadi persoalan utama yang dihadapi para petani saat ini. Karena seperti insektisida, fungisida juga harus dibeli oleh petani. Jika harga sayuran stabil, tentunya kebutuhan seperti racun dan pupuk dapat terpenuhi meskipun sulit untuk didapatkan.
Menanggapi keluhan tersebut, Ketua DPRD RL Mahdi Husen menyampaikan, terbatasnya anggaran APBD RL dua tahun belakangan ini karena Pandemi Covid 19, juga menjadi kendala pihaknya dalam merealisasikan aspirasi warga, sehingga banyak aspirasi – aspirasi sebelumnya tidak dapat terpenuhi. “Meskipun demikian apapun itu aspirasi warga saat ini akan tetap kita perjuangkan dan mendahului terlebih dahulu aspirasi skala prioritas yang benar – benar dibutuhkan oleh masyarakat,” tegas Mahdi.(Ade)