Rejangnews.com || Rejang Lebong – Reses masa sidang 1 tahun 2021 anggota DPRD Rejang Lebong (RL) Daerah Pemilihan (Dapil) I pada Minggu (07/03/2021) di gedung GOW Curup, Jalan Kartini, kelurahan Pasar Tengah berlangsung cukup kondusif. Seluruh anggota DPRD RL Dapil I menghadiri kegiatan reses tersebut, Ngadiono, Metalia Trianingsih SE, Guntur Utama Jaya SH, Arpantoni, Ali Asri Harahap, Suhardin, S.Sos, Netty Yuliani dan Achmad Ardiansyah.
Pada kegiatan reses tersebut, mayoritas masyarakat mengeluhkan persoalan pertanian, seperti bibit gratis, Jalan Usaha Tani (JUT) dan alat mesin pertanian (Alsintan).
Seperti disampaikan Dedi Hariyadi, perwakilan warga Curup Utara, hampir menyeluruh anggota Kelompok Tani (Poktan) mengeluhkan bantuan bibit dari Dinas Pertanian RL, lantaran bantuan bibit tersebut memiliki tekstur dan kualitas yang kurang bagus. “Pasalnya, baru satu bulan menanam bibit bantuan tersebut, sudah gagal. Bahkan bantuan bibit gratis ini sudah kerap dilaksanakan namun tetap saja mengalami gagal panen. Bagaimana petani di kabupaten ini mau maju, jika bantuan bibit yang dibagi-bagikan kualitasnya tidak bagus, kalau mau hasil pertanian bagus, bibitnya pun harus bagus,” ungkapnya.
Tambahnya, bahkan tidak hanya persoalan bibit, usulan Jalan Usaha Tani (JUT) juga banyak tertunda dan tidak terlaksana, seperti JUT kelurahan Dusun Curup – desa Batu Dewa beserta usulan titik siring cacing untuk memperlancar aktifitas pertanian di wilayah persawahan di daerah Curup Utara, persisnya di desa Dusun Curup.
Hal senada disampaikan utusan kecamatan Bermani Ulu, Sutrisno warga Sukarami, jika terdapat JUT di desa Pagar Gunung arah desa Lubuk Kembang sudah terlantar selama 15 tahun dan sudah tidak layak lagi untuk digunakan, situasi ini pastinya menghambat laju pertanian di wilayah itu.
Disampaikan pula utusan desa Baru Manis, jika banyak alat penggiling padi sudah rusak dan tidak layak pakai, sehingga para petani yang memiliki harapan untuk membuat kualitas padi yang bagus terhambat akibat hal tersebut. Padahal, Bermani Ulu maupun Bermani Ulu Raya merupakan salah satu pemasok pangan terbesar di kabupaten Rejang Lebong.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD RL, Fraksi PDIP, Ngadiono menyampaikan, karena dirinya selaku Ketua Komisi II yang bermitra dengan Dinas Pertanian, tentunya sangat berharap besar kepada Pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun pusat, kiranya dapat menjawab dan membantu apa yang benar-benar dibutuhkan para petani untuk mendukung laju lancarnya aktifitas pertanian, baik berupa bantuan alsintan, sarana pasca produksi maupun sebelum produksi.
Lanjutnya, meskipun tadi tadi tidak disinggung soal kopi, tapi menurutnya, wilayah Bermani Ulu merupakan sentra utama di kabupaten ini dalam memproduksi hasil perkebunan, baik kopi maupun buah – buahan. Untuk itu diharapkan kepada pemerintah daerah agar pro aktif dalam upaya untuk meningkatkan mutu kopi seperti pengadaan bantuan alat pengering biji kopi atau Box Dryer sebagai alat pengganti sinar matahari jika cuaca sedang hujan atau mendung.
Masih menurut Ngadiono, bahkan diperkirakan kedepan wilayah Bermani Ulu akan menjadi sentra buah – buahan, untuk itu pihaknya memohon kepada beberapa dinas terkait seperti Dinas Pertanian maupun Dinas Perdagangan agar bersiap – siap, mulai menyusun program untuk menghadapinya nanti. ” Sehingga tidak muncul kendala dalam hal pemasarannya, karena para petani di sana sudah berbuat semaksimal mungkin untuk kemajuan pertanian di kabupaten ini,” tutupnya.
Sementara Arpantoni dari partai PKB menyampaikan, jika usulan keluhan masyarakat ini nanti, pastinya akan disampaikan saat musrembang tingkat kabupaten. “Harapan kita usulan untuk kemajuan kabupaten Rejang Lebong sesuai dengan potensi pertanian maupun perkebunan yang dimiliki harus benar – benar dapat menjadi perhatian serius pemerintah untuk dapat direalisasikan,” pungkas Arpantoni. (Ade)