Rejangnews.com || Lebong – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Bengkulu bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong menggelar Bimbingan Teknis bagi para petani di Desa Talang Liak II Kecamatan Bingin Kuning, Selasa (5/12/2023)
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala BSIP Bengkulu, Dedy Irwandi didampingi Kadis Pertanian dan Perikanan Lebong, Hedi Parindo, Kades Talang Liak 2 Afrildo, serta dihadiri seluruh kelompok tani di desa setempat.
Kepala BSIP Bengkulu, Dedy Irwandi menyampaikan, BSIP merupakan satuan kerja Kementan di Provinsi Bengkulu dan melihat potensi sektor pertanian di kabupaten Lebong ini sangat tinggi. Apalagi didukung dengan potensi lahan yang subur, SDM memadai dan air yang cukup.

Menurutnya, kegiatan Bimtek ini sesuai dengan visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Lebong, untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) padi dari sekali musim tanam pertama (MT1) menjadi musim tanam kedua (MT2) dalam setahun.
“Tentunya kami dari BSIP Bengkulu sangat mendukung upaya petani untuk meningkatkan IP dalam menanam dengan baik dan benar, karena tugas kita adalah untuk meningkatkan komoditas strategis. Salah satunya padi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya melakukan pembekalan sebagai persiapan petani setempat untuk melaksanakan MT2 pada tahun 2024 mendatang dengan teknologi modern.
Dengan membekali petani, bagaimana melakukan penanaman padi dan menyampaikan praktek-praktek, khususnya teknologi tepat guna.
Dia berharap, kedepan BSIP Provinsi Bengkulu dapat berbuat banyak di Kabupaten Lebong. Terutama Pemkab Lebong dapat memfasilitasi lahan. Sehingga Kabupaten Lebong, menjadi percontohan di Provinsi Bengkulu.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Distankan Lebong agar memfasilitasi BSIP bertemu dengan pak Bupati. Semoga BSIP bisa berkantor disini dan menjadikan Lebong sebagai lahan percontohan di Provinsi Bengkulu,” harapnya.
Masih sambung Dedy, dirinya juga menargetkan, petani di Lebong dapat menggunakan varietas baru di sektor pertanian. Ini akan menjadi program setahun, dua tahun kedepan di Lebong. Harapannya Lebong ini menjadi pilot project di Provinsi Bengkulu, karena selain padi juga ada perkebunan.
Dia mengaku, semua anggaran akan ditanggung Kementan. Asal Pemkab Lebong menyediakan lahan sebagai objek Kementan untuk menyalurkan bantuan.
“Jadi jika ada lahan, maka mesti ada sarana dan prasarana serta petugas. Semua penganggarannya nanti ada dari Kementan. Asalkan, lahan itu kita peroleh dari hibah. Lalu, kita lakukan pembangunan dan sapras. Sehingga, kita siapkan bibit-bibitnya nanti. Selain padi ada juga perkebunan, dan peternakan,” tutup Dedy. (snd/adv)