Manokwari – Kepemimpinan satuan Kodam XVIII/Kasuari resmi diserahkan secara utuh kepada Mayjen TNI Ilyas Alamsyah, S.E., M.Tr.(Han) CGCAE. Demikian ditandai lewat apel bersama penyerahan tugas dan tanggung jawab pimpinan Kodam XVIII/Kasuari, di lapangan Makodam, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, pada Rabu (23/8/2023).
Pangdam menerima tugas tersebut setelah diserahkan langsung oleh Pangdam sebelumnya yaitu Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos., yang kini mendapatkan amanah sebagai Perwira Staf Ahli (Pa Sahli) Tk. III Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) bidang Politik dan Keamanan Nasional (Polkamnas).
Salah satu tugas Pa Sahli Kasad adalah menyelenggarakan pengolahan dan penelaahan secara akademis masalah Nasional dan Internasional yang terkait dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas TNI AD.
Dalam arahannya, Pangdam Ilyas menyampaikan rasa syukur dan suka cita, menerima segala isi, perlengkapan sekaligus tugas yang berada di tanggung jawab Kodam XVIII/Kasuari. “Terkait apa yang sudah dirintis dan dilaksanakan, tentu saya akan tetap memperkuat hal tersebut,” tegasnya.
Dirinya berharap Kodam ini lebih berkembang dan lebih bermanfaat serta dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat, khususnya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia di bidang pertahanan.
Dirinya menegaskan, harus bisa dan sukses dalam menyelenggarakan kegiatan pertahanan di wilayah tempat Ia bertugas saat ini, serta tidak boleh sejengkal tanah pun dan apapun menjadi milik orang lain. Oleh karena itu harus dirawat dengan baik dalam bingkai NKRI.
“Saya tidak akan bisa berdiri sendiri untuk melaksanakan tugas tanpa bantuan dari semua unsur dan elemen yang ada di Kodam ini. Mari kita berdoa tiada henti kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberi kekuatan, kesehatan dan tentunya diberikan ilham dalam pikiran untuk melakukan kebaikan di tanah yang terberkati ini,”
Terkait dengan netralitas TNI, Pangdam menegaskan prajurit Kodam XVIII/Kasuari Komandonya tegak lurus, tidak ada yang belok kesana kemari ataupun menggunakan perlengkapan TNI
Pegang teguh netralitas TNI dalam pemilu dan ikut serta dalam mewujudkan keamanan, baik bekerjasama dengan pihak Kepolisian maupun komponen lainnya.
Pangdam menegaskan, di wilayah ini tidak boleh ada namanya wilayah merah ataupun istilah KKB atau KST, karena mereka semua adalah saudara. Apalagi Babinsa setiap tahunnya akan ditingkatkan keterampilan mereka, sehingga tidak ketinggalan dengan yang lainnya.
Terakhir Ia berpesan, salah satu tugas satuan Kodam Kasuari adalah dapat menjangkau beberapa daerah terpencil. Serta tahun 2024 mendatang, suatu hal yang luar biasa adalah ada lagi perekrutan prajurit lewat Otsus.
Sementara itu, Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos., pada apel bersama ini mengungkapkan rasa suka cita akan kehadiran Pangdam baru.
Mayjen Gabriel juga sangat bangga dan berterima-kasih kepada para Perwira, Bintara, Tamtama beserta PNS dan keluarganya sampai dengan hari ini dapat menjalin suatu kebersamaan, kekompakkan dan rasa persaudaraan.
“Saya berpesan pastikan bahwa Kodam ini tetap tegak lurus dan terus berkembang, fokus utama adalah wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, apalagi nafas religi di wilayah ini sangat kental. Bekerjalah dengan hati, sehingga dapat menyatu dengan seluruh komponen masyarakat,” pesannya.
Pemasangan topi adat dan penyerahan panah tradisional oleh Tokoh Adat Suku Arfak, Obeth Ayokh mengawali tradisi penyambutan Pangdam XVIII/Kasuari yang baru, dilanjutkan arakan Pangdam dengan iringan lagu “Selamat Datang”.
Kemudian Pangdam menerima laporan pos jaga dan hormat jajar personel dinas jaga kesatrian serta pedang pora para Perwira Pertama dan penciuman Pataka Kodam XVIII/Kasuari “Patriot Pembela Rakyat”. (Rilis Pendam XVIII/Ksr)