Disamping itu, secara umum situasi keamanan di Papua Barat dan Papua Barat Daya dalam kondisi yang kondusif, karena segenap perangkat Pemerintahan mampu melakukan tugas sesuai dengan fungsinya dan kegiatan kemasyarakatan dapat berlangsung secara normal.
“Kondisi ini dapat tercipta karena kerja keras semua pihak, namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa selain isu separatis, isu politik dan isu sosial di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya merupakan hal yang sangat sensitif dan rentan untuk dimanfaatkan oleh pihak tertentu, dengan kondisi geografis berpengaruh langsung terhadap demografi masyarakat yang tersebar di daerah pedalaman yang terisolir, hal tersebut tentunya berdampak pada pelayanan sosial yang meliputi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, menghadapi permasalahan tersebut Kodam memiliki strategi melalui pendekatan kesejahteraan, tidak hanya dengan pendekatan keamanan,” ucapnya.
Sementara itu, diawal sambutannya Tenaga Ahli Pengajar Bidang Strategi Lemhannas RI mengucapkan terima kasih atas penerimaan dan waktunya untuk berinteraksi dengan para peserta yang terdiri dari TNI, Polri juga ada Akademisi, ASN dan non ASN.
“Program studi di lapangan ini merupakan salah satu program yang harus dijalani para peserta dalam rangka pemenuhan wawasan. Mereka akan mendapatkan informasi, data fakta terkait dengan laporan terkait dengan penugasan masing-masing. Salah satu penugasan yang diberikan kepada Gubernur Lemhannas adalah masalah Papua, selain ada isu yang lain dan Papua sebagai salah satu isu strategis yang diberikan pertanggung jawabannya kepada Lemhannas untuk membuat kajian-kajian bagaimana persoalan Papua yang sudah sekian lama yang barang kali perlu evaluasi”.
