“Sangat relevan bagi kita semua untuk merefleksikan perjuangan organisasi Persit yang lahir pada masa perjuangan 77 tahun yang lalu, untuk kita lakukan evaluasi dan introspeksi agar cita-cita perjuangan terbentuknya Persit dapat diwujudkan dengan karya dan kerja nyata bagi upaya menyejahterakan kehidupan keluarga prajurit dan masyarakat,” ucapnya.
Disamping itu, Kehadiran anggota Persit sekaligus juga sebagai seorang Ibu dan juga sebagai warga masyarakat merupakan peran ganda yang harus dapat dikerjakan secara baik.
“Saya berharap, semua yang dijalani, jangan dijadikan sebagai beban, Persit harus bisa mampu mengelola waktu dan semua beban kegiatan dengan penuh sukacita dan semua peran yang dilakukan ini merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan sebagai seorang istri Tentara, menjadi contoh tauladan yang baik dalam mengurus keluarga, organisasi dan juga di lingkungan masyarakat,” tuturnya.